profile

The Creative Compass

Mengapa Produktivitas Optimal Adalah Kunci Kebahagiaan bagi Designer

Published 7 months ago • 1 min read

Mengapa Produktivitas Optimal Adalah Kunci Kebahagiaan bagi Designer

Halo Reader,

Kali ini gue mau ngomongin sesuatu yang sering banget jadi topik pembahasan, tapi kadang masih disalahpahami: produktivitas optimal. Yap, banyak orang beranggapan produktivitas itu cuma soal bikin kerjaan sebanyak-banyaknya dalam waktu sehari, tapi itu salah besar, guys.

Produktivitas Optimal vs Overworking

Pertama-tama, kita harus tahu bedanya antara produktivitas optimal dan overworking. Produktivitas optimal itu state di mana kita bisa kerja dengan efisien, dengan hasil maksimal, dan—yang paling penting—tanpa burnout. Sementara overworking, ya udah pada tau lah, bener-bener bikin kita kelelahan dan eventually mengganggu kreativitas.

Flow State: Where the Magic Happen

Ada sebuah teori yang namanya “Flow Theory” dari Mihaly Csikszentmihalyi. Dia bilang bahwa kita akan merasa paling bahagia ketika berada dalam keadaan ‘flow,’ di mana kita sepenuhnya fokus dan terlibat dalam suatu aktivitas.

Ini bener-bener berlaku buat kita yang di bidang desain dan kreatif.

Bayangin, lo sedang menggarap sebuah desain dan semuanya berjalan lancar.

Lo merasa seperti tidak ada yang bisa menghentikan lo.

Nah, itulah flow state.

Bagaimana Mencapai Produktivitas Optimal?

Ada beberapa cara buat mencapai ini, terutama buat kita di bidang kreatif:

  1. Prioritas Task: List down apa aja yang harus diselesaikan, tapi prioritaskan yang paling penting.
  2. Blocking Waktu: Daripada multitasking, lebih baik fokus ke satu tugas dalam satu waktu. Trust me, ini lebih efektif.
  3. Jangan Lupa Istirahat: Kreativitas ga akan datang dari pikiran yang stres.

Kenapa Penting bagi Designer dan Designpreneurs?

Kita, orang-orang kreatif, punya tantangan tersendiri dalam mencapai produktivitas optimal. Kita sering kali harus berurusan dengan creative block, deadline, dan juga pressure dari lingkungan sekitar. Makanya, mencapai keadaan dimana kita bisa produktif sekaligus happy itu crucial banget.

Thank you ya sudah gabung di Creative Compass! Gue nggak sabar buat mulai petualangan seru ini bareng lo. Ayo kita gas! 🔥

Cheers!
Richard Fang

Green Lake City. East Asia 3 / 29. , Tangerang, Banten 15146
Unsubscribe · Preferences

The Creative Compass

An Essential Guide for Designpreneurs

The Creative Compass adalah panduan esensial buat lo yang pengen sukses di persimpangan antara desain dan kewirausahaan. Dibuat khusus buat yang lagi memimpin studio dan agensi, kita ngasih wawasan, strategi, dan inspirasi buat ngeliat peta bisnis dengan percaya diri. Ini tempat di mana desain ketemu bisnis.

Read more from The Creative Compass

Mau Sukses di Bisnis Desain? Ini Dia Strategi Pricing yang Harus Lo Tau! Halo Reader, Pernah ga lo mengalami kebingungan ketika nentuin harga jasa desain lo? Atau ketika klien nego, eh lo malah jadi panik sendiri karena ga punya dasar hitung-hitungan yang kuat, jadinya ya di drive oleh emosi dan feeling. Nah di industri desain ini ada beberapa pricing model yang bisa lo pakai. Silakan pilih yang cocok dengan business goal dan gaya lo. Let’s go kita bahas! 1. Hourly Rate Ini model yang paling...

7 months ago • 2 min read

Roadmap Designpreneur: Dari Freelancer ke Brand Builder Halo Reader, Kali ini gue mau bahas sesuatu yang sering jadi masalah buat banyak desainer: gimana caranya jadi desainer yang sukses di bisnis? Banyak yang jago desain tapi stuck di karir karena nggak ngerti bisnis. Nah, gue punya roadmap yang bisa jadi panduan lo untuk berkembang di industri ini. Tapi ingat ya, ini panduan, setiap orang mempunyai journey yang berbeda. Freelancer Awal Di level ini, lo harus jago teknis. Kuasai semua...

8 months ago • 2 min read

Halo Reader, Semoga lo sehat-sehat aja. Jangan lupa maskeran kalau keluar rumah, ya. Banyak temen dan kolega gue yang kena ISPA atau bergejala. Jadi, stay safe! So, ngomongin soal pricing, lo masih pakai feeling atau malah “ya udahlah, dia teman, jangan bikin ribet”? Gue ngerti banget, di awal-awal freelance dan pas bikin perusahaan pertama, gue juga gitu. Harga ditentuin dari project apa dan siapa kliennya. Hasilnya? Nggak sustainable dan gue sampe nggak bisa menggaji diri gue sendiri....

8 months ago • 1 min read
Share this post